Australia Pastikan Pria Gaza Ini Bukan Pencuri, Tapi Israel Tak Peduli

"Jadi saya tidak akan mendebat jumlah uangnya, saya kira itu tidaklah penting," ujarnya.
Pengusaha yang dituduh bersekongkol dengan Al Halabi, Nabil Atta, juga telah membantah tuduhan itu.
Pemasok untuk World Vision ini kepada ABC menjelaskan dirinya memiliki kontrak untuk badan amal besar lainnya, termasuk PBB.
"Kami bekerja di lapangan, semuanya dilakukan transparan. Setiap proyek yang kami tangani dimonitor dan disetujui oleh badan internasional yang datang untuk mengawasi," jelasnya.
Atta menduga tuduhan Israel terhadap Al Halabi memiliki motif lain.
"Muhammad Al Halabi itu orang yang sangat sukses membantu warga Gaza. Saya kira Israel tidak senang melihat orang seperti dia, aktif dan berhasil membantu warga," katanya.
Pengacara Maher Hanna juga mempertanyakan motif dakwaan terhadap kliennya. "Bagi saya ini jelas adalah kasus politik," ujarnya.
Pemerintah Israel tidak menjawab pertanyaan tentang dugaan penyiksaan yang dialami Al Halabi, tawaran hukuman kepadanya, serta tidak adanya bukti yang ditemukan pihak Australia.
Lebih tiga tahun setelah Muhammad Al Halabi, pekerja sosial di Gaza ditangkap Israel, jaksa belum juga membuktikan tuduhan terhadapnya
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan