Australia Percaya SBY Tak Korupsi
Rabu, 16 Maret 2011 – 05:05 WIB
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan pihaknya mengakui bahwa beberapa informasi dari dokumen Wikileaks tersebut benar adanya. Dia mencontohkan pengakuan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), yang mengakui, dirinya menyebar duit saat terpilih sebagai Ketua Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Bali pada 2004 silam.
Baca Juga:
"Ya, saya mendengar dan membaca berita-berita itu ( The Age dan Sydney Morning Herald) itu mungkin ada segi-segi benarnya. Misalnya ya bagian-bagian yang diakui benar oleh JK itu,"katanya.
Menyoal bagian-bagian pemberitaan yang dinilai tidak benar, Mantan Menhan era Gus Dur tersebut menyebut tudingan campur tangan SBY dalam kasus korupsi yang menjerat Ketua MPR Taufik Kiemas di Kejaksaan Agung. Mahfud menyatakan pemberitaan tersebut tidak logis.
Dia menguraikan, dalam dokumen Wikileaks disebutkan SBY memerintahkan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) kala itu Hendarman Supanji, untuk menghentikan kasus korupsi tersebut pada akhir tahun 2004. Padahal, Hendarman baru menjabat sebagai Jampidsus pada 2005 dan baru menjadi Jaksa Agung pada dua tahun kemudian.
JAKARTA - Kontroversi pemberitaan The Age dan Sydney Morning Herald terkait dokumen Wikileaks, belum usai. Pemerintah Australia memilih tidak berkomentar
BERITA TERKAIT
- Bertemu Menkumham, Presiden WAML Siap Bantu Indonesia Kuatkan Hak Sehat Narapidana
- IGN Selenggarakan Simulasi Sidang PBB yang Diikuti Anak Muda dari Seluruh Dunia
- Alvin Lim: Penetapan Panji Gumilang Sebagai Tersangka TPPU Banyak Melanggar Hukum
- Analisis Reza soal Brigadir RA Bunuh Diri: Ada Pihak Lain yang Harus Diuber Polisi
- Polri Pastikan Pelat Dinas ZZ Tetap Ikuti Aturan Ganjil Genap
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah