Australia Pertimbangkan Tindakan Terhadap Iran atas Tuduhan Pelanggaran HAM
Seruan lainnya termasuk mengusir Dubes Iran, bersama dengan mereka yang terkait erat dengan rezim pemerintah Iran, dan secara resmi mengakui Republik Islam Iran sebagai negara teroris, dan IRGC sebagai organisasi teroris.
Mereka juga ingin pemerintah Australia menerapkan langkah-langkah untuk menghindari uang rakyat Australia digunakan untuk "mendukung kebrutalan Republik Iran dan rezimnya".
Tapi Innes-Brown menambahkan, jalur komunikasi diplomatik dengan Iran tetap penting untuk dibuka sehingga dapat membuktikan orang-orang yang mendapat masalah dengan bantuan konsuler.
"Intinya adalah kita menilai kepentingan nasional untuk mempertahankan kedutaan di sana dan dapat berhubungan dengan Pemerintah Iran," kata Innes-Brown.
"Suka atau tidak suka, mereka [Pemerintah Iran] berpengaruh, termasuk di kawasan, dan mereka melanggar atau berpengaruh pada kepentingan kita," ucap pejabat DFAT ini.
"Jika kita tidak berbicara dengan Pemerintah Iran tentang perilaku mereka, tidak akan ada yang berubah."
Pejabat Iran dipanggil delapan kali sejak September
Menurut Innes-Brown, DFAT telah memanggil 'Chargé d'Affaires' dari pihak Iran selama delapan kali sejak aksi-aksi protes dimulai pada bulan September.
Pertemuan-pertemuan semakin meningkat sejak dua pengunjuk rasa berusia 23 tahun, Mohsen Shekari dan Majidreza Rahnavard, dieksekusi mati.
Australia mungkin mengambil tindakan lebih tegas terhadap Iran atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka