Australia Pindahkan Pengungsi Hamil Dari Nauru Jika Ada Rekomendasi Dokter

Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, mengatakan, pemerintahnya akan memindahkan korban perkosaan yang hamil dari Nauru ke Australia untuk perawatan medis, jika ada rekomendasi dari dokter.
Pengacara yang mewakili pengungsi Somalia berusia 23 tahun menyatakan, kehamilan kliennya adalah hasil dari kekerasan seksual yang ‘mengerikan’ pada bulan Juli, dan bahwa ia tengah mencoba untuk masuk ke Australia guna melakukan aborsi.
Kasus perempuan ini pertama kali diangkat pada bulan lalu. Namanya tak disebut untuk melindungi identitas pribadinya.
Peter Dutton mengatakan, ada panduan jelas yang akan ikuti dalam menyetujui pemindahan pengungsi. (Foto: AAP, Mick Tsikas)
Sejauh ini, Pemerintah Australia telah menolak permintaan perempuan ini tapi Menteri Imigrasi dicecar tentang kondisinya pada hari ini (9/10).
"Saya tak mau berkomentar terkait dengan kasus-kasus individu," kata Peter Dutton kepada wartawan di Canberra.
Ia menerangkan, "Kami membuat penilaian berdasarkan rekomendasi medis. Jika seseorang perlu datang ke negara kami untuk hal itu, mereka boleh masuk. Itu praktek yang berlaku sejak dulu, dan masih berlaku hingga saat ini, dan akan terus begitu ke depannya."
Peter mengatakan, ada pedoman jelas yang ia ikuti dalam menyetujui pergerakan pengungsi dari Nauru, yang meminta bantuan medis.
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, mengatakan, pemerintahnya akan memindahkan korban perkosaan yang hamil dari Nauru ke Australia untuk perawatan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina