Australia Terancam Kekurangan Tenaga Pengajar
Senin, 18 Januari 2016 – 17:39 WIB

Australia Terancam Kekurangan Tenaga Pengajar
Jumlah guru yang meninggalkan profesinya di Australia terus meningkat, padahal disaat yang bersamaan jumlah murid justru semakin meningkat. Kondisi ini memicu keprihatinan Australia berpotensi kekurangan tenaga pengajar.
Selain tekanan waktu dan kurangnya dukungan seperti yang dijelaskan dalam laporan penyelidikan senat tahun 2013 yang mendapati tenaga kerja paruh waktu memberikan efek yang merugikan pada profesi guru. Guru baru biasanya hanya ditawarkan kontrak kerja jangka pendek sehingga mereka tidak selalu ditawari induksi atau dukungan. Para lulusan guru yang diwawancarai dalam penyelidikan senat ini mengatakan mereka meninggalkan profesi mengajar mereka karena mereka tidak menemukan tawaran pekerjaan sebagai guru tetap. Kylie Sweeting, pelatih pedagogi di Sekolah Pemerintah di Queensland mengatakan perannya meliputi bekerja dengan guru yang mengaku sebagai guru yang membutuhkan dukungan. Sweeting mengatakan ada dua tantangan utama guru saat ini yaitu mereka dihadapkan dengan perilaku siswa dan juga tekanan dari kurikulum. "Terlalu banyak bahan yang harus diajarkan sementara waktu yang tersedia tidak cukup,” kata Sweeting.
Baca Juga:
Jumlah guru yang meninggalkan profesinya di Australia terus meningkat, padahal disaat yang bersamaan jumlah murid justru semakin meningkat. Kondisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan