Australia Tolak Berikan Visa kepada Mantan Satpam Kedutaan Besarnya di Afghanistan

Australia Tolak Berikan Visa kepada Mantan Satpam Kedutaan Besarnya di Afghanistan
Seminggu setelah Taliban menguasai Kabul, situasi di Bandara Internasional kota itu masih dipadati warga yang ingin keluar dari Afghanistan.  (AP: US Marine Corps)

Saksi mata melaporkan tidak ada lagi orang yang mengalami cedera serius pada Hari Minggu kemarin dan telah terbentuk antrean panjang.

Kementerian Pertahanan Inggris menyebutkan tujuh warga Afghan tewas terinjak saat ribuan orang memaksakan diri memasuki gerbang bandara pada Hari Sabtu.

Laporan media Sky News menayangkan pasukan militer berdiri di atas pagar tembok dan berupaya menarik warga yang cedera serta menyemprotkan air ke arah kerumunan.

Seorang pejabat NATO menyebutkan sedikitnya 20 orang telah tewas di area bandara dalam tujuh hari terakhir.

AS dan sekutunya telah mengirimkan ribuan pasukan untuk membantu proses evakuasi warga asing dan warga Afghan yang rentan, namun mereka menghindari area lain di luar kawasan bandara.

"Pasukan kami menjaga jarak yang ketat dari are di luar Bandara Kabul demi menghindari gesekan dengan pasukan Taliban," demikian pernyataan pejabat NATO.

Seorang jubir Taliban kemarin menyatakan upaya mengatasi kekacauan di luar area bandara cukup kompleks.

"Kami ingin mendapatkan penjelasan lengkap mengenai rencana pasukan asing keluar (dari Afghanistan)," kata jubir tersebut kepada kantor berita Reuters.

Australia telah mengevakuasi lebih dari 800 orang termasuk warga Afghanistan yang pernah membantu pasukan asing di tengah situasi tidak menentu di Kabul

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News