Awas, Demensia Digital di Kalangan Remaja

Awas, Demensia Digital di Kalangan Remaja
Awas, Demensia Digital di Kalangan Remaja

jpnn.com - DEMENSIA atau pikun biasanya akan terjadi pada orang-orang berusia lanjut. Namun, kini ada kondisi kognitif baru yang melanda remaja dan orang muda berusia 20 tahun. Kondisi tersebut dikenal dengan nama digital demensia.

Bagaimana cara menghindari serangan demensia digital ini? Studi terbaru dari Korea Selatan menemukan bahwa individu yang sangat bergantung pada teknologi mungkin mengalami penurunan kemampuan kognitif seperti disfungsi memori jangka pendek. Menurut Dr Carolyn Brockington dari St. Luke’s Roosevelt Medical Center di New York City, salah satu alasan anak muda menderita penurunan memori karena mereka merasa tidak perlu lagi mengingat informasi.

"Masalahnya, menggunakan teknologi adalah hal yang baik, tapi kita terlalu berlebihan saat menggunakannya dalam banyak hal. Kita tidak mengandalkan otak misalnya untuk mencari informasi ketika kita membutuhkannya," kata Brockington seperti dilansir laman Fox News, Selasa (5/11).

Sementara demensia pada lansia biasanya terjadi secara permanen. Menurut Brockington, demensia pada lansia belum tentu berlaku bagi demensia digital. Tapi, ia menegaskan bahwa masalah memori semacam ini bisa mempengaruhi generasi mendatang.

"Tapi anda tahu jika anda berpikir selama periode waktu yang lama dengan menggunakan otak, tapi tidak memakai memori jangka pendek, mungkin bertahun-tahun kemudian kita akan mengalami kesulitan memori jangka pendek," jelas Brockington.

Untuk melawan efek demensia digital, Brockington menyarankan orang-orang untuk menggunakan cara berkomunikasi yang lebih konvensional. Ia merekomendasikan orang-orang untuk lebih banyak berhubungan dengan orang lain melalui percakapan.

"Jangan selalu mengandalkan teks. Saat pergi ke restoran, anda akan melihat orang-orang duduk di mejanya dan semuanya fokus pada ponsel masing-masing. Tidak ada yang berkomunikasi atau berbicara padahal itu penting," kata Brockington.

Menurutnya, olahraga juga penting untuk fungsi otak karena bisa meningkatkan aliran darah dan transportasi nutrisi. Selain itu, cara terbaik bagi orang untuk belajar adalah dengan langsung membaca buku, bukan melalui layar komputer. Kemudian, cobalah untuk mengingat informasi tanpa bantuan teknologi.

DEMENSIA atau pikun biasanya akan terjadi pada orang-orang berusia lanjut. Namun, kini ada kondisi kognitif baru yang melanda remaja dan orang muda

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News