Awas, Merokok Bisa Picu Kanker Testis

Awas, Merokok Bisa Picu Kanker Testis
Rokok dan asbak. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

2. Usia

Usia memainkan peran utama dalam risiko kanker testis. Sejauh ini, kanker testis paling banyak menyerang pria antara usia 15 sampai 35 tahun. Walaupun kanker testis jarang terjadi sebelum pubertas atau setelah usia 50 tahun, tak menutup kemungkinan penyakit ini menyerang pria di rentang usia tersebut.

Menurut American Cancer Society, usia rata-rata pria terdiagnosis kanker prostat adalah 33 tahun. Hanya sekitar 6 persen kasus yang terjadi pada anak laki-laki atau remaja, sementara 8 persen terjadi pada pria di atas 55 tahun.

3. Ras dan etnis

Ras juga merupakan faktor risiko dari kanker testis. Secara statistik, pria Kaukasia memiliki risiko kanker testis 4 kali lipat lebih besar daripada pria kulit hitam dan Asia. Pria Hispanik memiliki sedikit risiko lebih sedikit daripada pria Kaukasia.

4. Testis tidak turun (Kriptorkidisme)

Salah satu faktor risiko dari kanker testis adalah testis tidak turun, atau kriptorkidisme. Normalnya, testis akan turun ke saluran inguinal ke dalam skrotum saat Anda dilahirkan. Jika testis gagal melakukannya pada bulan keempat, kondisi tersebut akan didiagnosis sebagai kriptorkidisme.

Dari sudut pandang statistik, pria dengan kriptorkidisme memiliki peningkatan risiko kanker testis 8 kali lipat dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, pria dengan testis yang turun memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker daripada pria dengan testis yang tidak turun.

Kanker testis mungkin tidak banyak menjadi perhatian para pria. Akan tetapi, kasus kanker testis yang dialami perenang peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Nathan Adrian, cukup membuka mata bahwa kanker testis bisa menyerang siapa saja,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News