Awas! Pertalite Mungkin Cuma Akal-Akalan Pemerintah Naikkan BBM

jpnn.com - JAKARTA - Tak lama lagi masyarakat akan diperkenalkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru bernama pertalite. Pengamat energi Sofyano Zakaria menilai upaya tersebut hanya akal-akalnya pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Mengingat harga pertalite nantinya akan lebih mahal dari premium dan di bawah pertamax.
"Jika peluncuran pertalite dimaksudkan pemerintah untuk menggantikan BBM jenis premium, maka itu dapat dinilai sebagai 'akal-akalannya' pemerintah untuk menaikan harga jual BBM sejenis premium," ujar Sofyano saat dihubungi JPNN, Minggu (19/4).
Sofyan melihat upaya pemerintah melengserkan premium secara bertahap dan menggantikannya dengan pertalite justru akan membebankan masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan pas-pasan.
"Dengan harga beli lebih mahal di atas harga premium, bisa dimaknai sebagai kebijakan yang kembali memberatkan beban keuangan rakyat karena memang tidak ada pilihan lain," sebutnya.
Menurutnya, mengganti premium dengan pertalite adalah kebijakan yang sangat tidak fair dan tidak pro rakyat, karena rakyat sudah membeli premium dengan harga yang sudah tidak ada muatan subsidi dari pemerintah.
"Toh yang membayar pembelian premium RON 88 itu pada dasarnya adalah masyarakat pembeli premium itu sendiri. Dan pada dasarnya harga premium RON 88 akan tetap saja lebih murah dari pertalite RON 90 walau dipasok oleh siapapun juga," ungkap Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) ini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Tak lama lagi masyarakat akan diperkenalkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru bernama pertalite. Pengamat energi Sofyano Zakaria menilai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank
- MAKI Dorong KPK Usut Dugaan Korupsi Kredit Macet di BPD Kaltim-Kaltara