Ayah Egy Maulana: Alhamdulillah Ucapan Itu Akhirnya Terwujud

Ayah Egy Maulana: Alhamdulillah Ucapan Itu Akhirnya Terwujud
Bapak kandung Egy menunjukkan piala milik putranya yang tersusun di rumah. Foto: nin/pojoksatu

Egy yang memulai karir di klub sepakbola kampung Asam Kumbang bersama bapaknya, melebarkan sayap dengan masuk ke SSB Tasbih sejak 2005, yang menjadi titik balik skillnya banyak dilirik orang.

Egy Maulana Vikri Rayu Abang Kandungnya Ikut ke Polandia

Pun diakuinya, anak kedua dari tiga bersaudara tersebut sebagai pribadi yang ambisius, sehingga bisa sampai pada level sekarang bermain di klub Polandia, Lechia Gdansk.

“Dia ambisius, dari kecil kalau lihat orang bisa masuk timnas, dia bilang sama saya ingin seperti itu,” timpalnya.

Ya, selain ambisius, Egy juga pribadi yang kadang suka iri terhadap abangnya, Yusrizal Muzakki yang juga seorang pemain bola.

“Kalau abangnya punya sepatu bola baru, walaupun punya dia masih bagus, harus dibelikan lagi sama seperti abangnya,” kenangnya.

Kini, sejak dilirik masuk timas beberapa tahun silam, Egy banyak menghabiskan waktu sekolah atlet di Ragunan, Jakarta.

Sesekali, Egy pulang saat rindu melanda benaknya. Syariffuddin mengatakan jika putranya tersebut pulang kampung, maka pilihan utama Egy adalah tidur di kamarnya dan menolak jalan-jalan. “Egy kalau pulang selalu bilang mau istirahat. Diajak pergi kemana-mana males. Maunya di rumah saja,” ucapnya.

Di tengah kelihaian Egy Maulana Vikri menggocek si kulit bundar di lapangan hijau, ternyata dia punya kesulitan mengikatkan tali sepatu bolanya di masa kecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News