Azam: Industri Kapal Banyak Boroknya
Rabu, 12 Mei 2010 – 20:58 WIB

Azam: Industri Kapal Banyak Boroknya
JAKARTA - Industri kapal di Indonesia dinilai masih banyak boroknya. Oleh karena itu, perkembangan industri ini dipandang harus didalami benar, agar diketahui seberapa besar penyimpangannya. "Industri kapal itu banyak lika-likunya. Juga banyak yang tidak benarnya," kritik anggota DPR Azam Natawijana, dalam RDP antara Komisi VI DPR RI dengan perusahaan perkapalan, Rabu (12/5).
Azam menegaskan, ia meragukan laporan BUMN perkapalan yang menyatakan terus merugi. "Masa merugi terus? Kalau merugi terus, ditutup saja perusahaannya. Jangan sedikit-sedikit minta tambahan anggaran. Kan sebelumnya sudah dapat dana juga. Toh tetap merugi," ketusnya.
Pandangan itu sama dengan yang disampaikan Syukur Nababan. Menurutnya, harus ada pembahasan khusus untuk mendalami kasus di industri perkapalan. "Ini bukan RDP seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekarang kita akan mengejar terus sampai tuntas," tegasnya pula.
Baik Azam maupun Syukur, beserta anggota Komisi VI lainnya, lantas meminta agar dibentuk panja demi mengusut masalah di bidang galangan kapal tersebut. "Masalah industri kapal ini persis industri gula. Karena itu harus diusut. Saya juga menghimbau agar seluruh BUMN perkapalan berhati-hati dalam menggunakan anggaran perusahaan. Ingat, ada KPK yang selalu siap mengintai para koruptor," tandas Azam lagi. (esy/jpnn)
JAKARTA - Industri kapal di Indonesia dinilai masih banyak boroknya. Oleh karena itu, perkembangan industri ini dipandang harus didalami benar, agar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- forwarder.ai Tawarkan Efisiensi Biaya Logistik Lewat AI
- Pemerintah Ajak Gates Foundation untuk Kerja Sama dengan Danantara
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan