Babi China Bikin Indonesia Menjerit, Ditunggu Respons Cepat Pemerintah

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebut ada beberapa faktor membuat harga kedelai dunia melonjak.
Salah satunya akibat restrukturisasi dari peternakan binatang di China.
Tiongkok membuat kebijakan bahwa lima miliar babi diberi makan kedelai.
Kondisi itu menyebabkan suplai kedelai menjadi sangat terbatas, sehingga harga menjadi naik termasuk di Indonesia.
Kenaikan harga kedelai membuat perajin tahu dan tempe menjerit, yang memicu aksi mogok produksi di banyak wilayah.
Para perajin kedelai menuntut kestabilan harga.
Mogok produksi berlangsung selama tiga hari, yakni 21-23 Februari 2022.
Menanggapi hal itu, Manager Bidang Umum dan Humas PD Pasar Jaya Gatra Vaganza mengatakan pihaknya bakal berusaha mencari solusi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta.
Salah satu faktor membuat harga kedelai dunia melonjak ialah kebijakan China terkait lima miliar babi mereka diberi makan kedelai.
- Menaker Ida Fauziyah Tegaskan Pemerintah Serius Lindungi Pekerja Migran Indonesia
- Sikap PDIP Soal Kasus Rempang Jelas, Jangan Jadikan Rakyat Sebagai Korban
- Sikapi Konflik Rempang, KAHMI Desak Pemerintah Berpihak pada Rakyat
- Pemerintah Permudah Izin Mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum
- Konon Ini Penyebab Pengesahan RUU ASN Molor, Ternyata Bukan soal Duit
- Pemerintah Sebut Mayoritas Masyarakat Rempang Sepakat Relokasi, Ganti Tanah juga Untung