Babi Gadis

Oleh: Dahlan Iskan

Babi Gadis
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Shumaker, kata Leslie, juga menggugat David atas penikaman itu. Shumaker menang. Pengadilan menjatuhkan hukuman perdata: David harus membayar ganti rugi USD 3,4 juta ke Shumaker. Itu sekitar Rp 50 miliar.

Namun, menurut Leslie, adiknya tidak pernah menerima apa-apa. Sampai meninggalnya. "David licik. Asetnya diatasnamakan istrinya semua," tuduhnyi.

David sendiri, setelah keluar penjara, bekerja sebagai tukang serabutan. Utamanya memperbaiki kerusakan kolam renang.

Sampailah tahun lalu. Dadanya nyesek. Napasnya tersengal. Untuk naik tiga anak tangga saja tidak kuat. Jantungnya bermasalah berat.

Seorang yang sakit jantung biasanya terkait dengan darah tinggi. Berarti harus rutin minum obat pengencer darah –dikombinasikan dengan obat penurun tekanan darah. Itu tidak bisa ditawar. Harus rutin. Tiap hari. Tidak boleh berhenti pun satu hari.

David diketahui pernah tidak mengambil obat dari resep yang sudah diberikan dokter. Juga pernah tidak kontrol di hari yang sudah dibuatkan janji.

Jantungnya parah. Sampai pada tahap tidak bisa diselamatkan. Ia tidak berhak didahulukan dalam antrean –karena tidak disiplin itu. Mungkin –baru sekarang ketahuan– juga karena perbuatan kriminalnya tadi.

Namun, dokter tidak boleh mengaitkan antara catatan kriminal pasien dengan penyelamatan nyawa. "Kami tidak tahu kalau ada peristiwa itu. Itu bukan wilayah kami," ujar pihak rumah sakit.

Prof Griffith-lah yang melakukan transplantasi jantung babi ke manusia 7 Januari lalu. Ber-partner dengan Profesor Mohammad Mohiuddin asal Pakistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News