Baca Nih! Dukungan untuk Khrisna Murti Dalam Pembunuhan Mirna

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Informasi Pusat (KIP) mendukung sikap Direskrimum Kombespol Khrisna Murti, yang tidak mengumbar seluruh informasi berkaitan dengan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin. Menurut KIP informasi tentang penting tentang pembunuhan Mirna dilindungi Undang-undang.
Karenanya, Ketua KIP Abdul Hamid Dipopramono meminta publik menghormati dan tak memaksa kepolisian membuka semua informasi demi menjaga proses penyelidikan maupun penyidikan kasus tersebut.
"Publik harus menghormati polisi jika tidak mau membuka seluruh hasil penyelidikan dan penyidikan terkait meninggalnya Mirna," kata Abdul Hamid di Jakarta. Selasa (2/2).
Adanya informasi yang ditutup atau dikecualikan untuk tidak diberikan kepada publik dalam proses penegakan hukum telah dijamin oleh Pasal 17 (a) UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).
Dalam pasal tersebut polisi dijamin untuk tidak membuka informasinya jika dipertimbangan bahwa membuka informasi tersebut dapat mengganggu proses penegakan hukum. "Informasi juga harus ditutup apabila dibuka akan mengungkapkan identitas informan, pelapor, saksi, dan/atau korban yang mengetahui adanya tindak pidana," tegas Hamid.
Diakuinya, di satu sisi publik memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap kasus meninggalnya Mirna.
Namun rasa ingin tahu publik tersebut seharusnya ada batasnya. Dan polisi harus bisa membatasi diri jika itu untuk kepentingan penegakan hukum dan tujuan lebih besar bagi pengungkapan tuntas kasus tersebut. (fat/jpnn)
JAKARTA - Komisi Informasi Pusat (KIP) mendukung sikap Direskrimum Kombespol Khrisna Murti, yang tidak mengumbar seluruh informasi berkaitan dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur