Bacalon Pilkada Surabaya Positif Covid-19, Persakmi Minta Semua Waspada
Asesmen risiko dilakukan mulai dari mengidentifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.
"Pada konteks identifikasi faktor kegiatan pilkada yang berpengaruh terhadap risiko penularan Covid-19, ada beberapa hal utama, seperti sistem sirkulasi udara, durasi waktu, jarak, dan berbagai hal teknis protokol kesehatan,” kata Estiningtyas.
Dia menegaskan, KPU perlu memastikan titik krusial dari setiap faktor yang mempengaruhi penyebaran Covid-19, yang mempunya nilai risiko tinggi.
Misalnya aspek sirkulasi udara, potensi tidak menggunakan masker, potensi tidak menjaga jarak, potensi berada di ruangan tertutup lebih dari 15 menit, atau potensi penggunaan alat secara komunal.
"Pihak penyelenggara Pilkada harus menjamin faktor-faktor tersebut benar-benar diantisipasi agar semuanya aman dari Covid-19,” ujarnya.
Bila tidak ada jaminan pengendalian faktor tersebut, lanjut Estiningtyas, tentu saja hampir dapat dipastikan penyebaran Covid-19 klaster pilkada hanya menunggu waktu saja. (*/adk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Persakmi meminta seluruh elemen benar-benar mewaspadai potensi munculnya klaster Pilkada Surabaya.
Redaktur & Reporter : Adek
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Forum Umat Islam Sragen Imbau Semua Pihak Hormati Putusan MK dan KPU
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi