Badai Berlalu

Oleh Dahlan Iskan

Badai Berlalu
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Demikian juga keadaan di Beijing. Rabu lalu tinggal ada dua penderita baru. Hari berikutnya turun lagi tinggal satu orang.

”Saya merencanakan masuk kantor Senin depan,” ujar teman saya di Beijing. ”Teman-teman saya juga begitu,” tambahnya.

Di provinsi lain bahkan sudah banyak yang tidak ada lagi penderita baru. Sudah nol. Sudah ada 17 provinsi yang tidak ditemukan penderita baru sama sekali.

Di sembilan provinsi lagi tambahan penderita barunya hanya satu orang. Tinggal di Provinsi Zhejiang yang masih 28, Sichuan 7, dan Chongqing 5 orang.

Saya pun menunggu dengan penuh harap perkembangan Jumat kemarin dan Sabtu hari ini. Adakah tren yang begitu positif akan terus terjadi.

Pabrik-pabrik juga sudah banyak yang siap bekerja kembali. Sampai-sampai banyak pabrik yang mengirim bus ke pedalaman. Untuk menjemput karyawan yang tidak bisa kembali ke kota industri. Mereka terjebak di kampung halaman sejak mudik hari raya Imlek lalu.

Tentu, perkiraan saya, jumlah yang meninggal akan terus meningkat. Orang-orang yang sudah lama terkena virus tentu berada di persimpangan jalan: sembuh atau justru memburuk --lalu meninggal.

Jumlah yang bisa sembuh memang sudah di atas 10.000 orang. Namun yang terlanjur terkena virus terlanjur mencapai di atas 60.000 orang.

Setidaknya semua kabar tentang corona sudah mulai didominasi kabar yang menggembirakan. Badai memang selalu bisa berlalu. Hanya cebong dan kampret yang sulit sekali bersatu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News