Badan PBB untuk Palestina Bangkrut, Menggaji Pegawai Saja Tidak Sanggup

Badan PBB untuk Palestina Bangkrut, Menggaji Pegawai Saja Tidak Sanggup
Pengungsi Palestina di Syria. Foto: Al Jazeera

Dalam lima tahun terakhir, UNRWA telah memangkas USD 500 juta (sekitar Rp 7,03 triliun) AS dari anggaran belanjanya untuk mengurangi beban pengeluaran dan efisiensi.

Akibatnya, UNRWA terpaksa memberhentikan sejumlah pegawainya, menunda perbaikan dan pembangunan berbagai sarana umum, serta meningkatkan kapasitas kelas sampai 50 orang siswa untuk satu orang guru.

Di tengah kesulitan itu, UNRWA berharap komunitas internasional dapat memberi bantuan konkret demi memastikan berbagai program dan layanan kemanusiaan dapat terus berlanjut.

"Dukungan politik yang diberikan negara-negara anggota PBB harus sejalan dengan bantuan dana yang jelas dan cukup sehingga UNRWA memiliki sumber dana yang dapat diandalkan untuk membayar alat dan kebutuhan medis, mencegah dan menanggulangi COVID-19 di kamp-kamp pengungsi, dan melanjutkan berbagai layanan kemanusiaan," kata Lazzarini lewat pernyataan tertulisnya.

UNRWA merupakan salah satu badan PBB yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada 1949 setelah perang antara sejumlah negara Arab dan Israel pada 1948.

Misi utama UNRWA adalah membanntu pengungsi Palestina yang ada di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, serta di Yordania, Lebanon, dan Suriah. (ant/dil/jpnn)

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi dan Pemulihan Palestina (UNRWA) mengalami kesulitan dana untuk menggaji pegawai dan melanjutkan berbagai program kemanusiaan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News