Bagai Makan Buah Simalakama, Terpaksa Bayar Tagihan Listrik PLN Rp 20 Juta

Bagai Makan Buah Simalakama, Terpaksa Bayar Tagihan Listrik PLN Rp 20 Juta
Petugas PLN sedang melakukan pengecekan meter listrik milik pelanggan. Foto dok PLN

jpnn.com, MALANG - Seorang pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Malang, Teguh Wuryanto akhirnya memilih untuk melunasi tagihan listrik PLN dari usaha bengkelnya di Desa Bedali, Lawang, Kabupaten Malang dengan cara mencicil.

Tagihan listrik PLN milik Teguh pada Mei 2020, sebesar Rp20 juta lebih. Nominal tersebut naik 10 kali lipat dibanding periode sebelumnya.

Pada April 2020 lalu tagihan listriknya hanya sebesar Rp1 juta lebih. Kemudian pada Maret 2020, sebesar Rp9 ratus ribu lebih.

Dia tidak ingin memperpanjang masalah itu, karena harus mencari nafkah bersama pekerjanya lewat bengkel tersebut.

"Jika masalah ini saya teruskan ke Pusat (Kantor PLN di Jakarta) saya semakin tidak bisa bekerja mencari penghasilan dan sibuk menyelesaikan sengketa ini," ujar Teguh.

Selain itu Teguh juga memikirkan nasib para karyawan bengkelnya. Dia khawatir jika tidak segera beroperasi para pekerjanya akan kehilangan mata pencaharian.

"Jika saya sibuk menyelesaikan urusan ini. Bisa-bisa anak buah saya akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk anak istrinya," tuturnya.

Teguh menyatakan, niatnya mengunggah posting-an terkait tagihan listrik PLN-nya yang naik drastis menjadi Rp20 juta yang viral di Facebook, agar tak terjadi lagi insiden yang sama ke pelanggan PLN yang lain.

Seorang warga pelanggan PLN terpaksa membayar tagihan listrik yang melonjak hingga Rp 20 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News