Bagaimana Cerita Pemilihan Presiden Pertama Indonesia?

Bagaimana Cerita Pemilihan Presiden Pertama Indonesia?
Arsip putusan rapat pemilihan Bung Karno sebagai Presiden dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden, pada 18 Agustus 1945. Dokumen koleksi ANRI ini dipamerkan di Museum Nasinal Jakarta, 2-16 Juni 2017. Foto: Wenri Wanhar/JPNN

Soekarno keluar. Dijumpainya para serdadu Jepang.

"Kepala Polisi yang kelihatan marah," kenangnya, mendesak sambil melempar tanya, "apakah yang tuan lakukan, Soekarno San?"

Lunak saja dijawab Bung Karno. "Memproklamirkan kemerdekaan kami."

"Tuan tidak boleh melakukannya…perintah dari pihak Sekutu kepada kami supaya meneruskan roda pemerintahan sampai mereka datang. Dan Gunseikan minta disampaikan tentang larangan keras untuk menyatakan kemerdekaan," hardiknya.

"Tapi," sahut Si Bung tetap lunak, "pernyataan itu sudah diucapkan. Saya baru saja mengucapkannya."

Serdadu itu melangkah maju. Tangannya naik ke pinggang. Soekarno menyadari ia coba-coba diancam.

"Akan tetapi layangkanlah pandangan selintas berkeliling, maka akan terlihatlah ratusan wajah yang garang bersenjata kampak, sabit dan bambu runcing yang dengan satu kali tusukan dapat memburaikan usus seseorang," paparnya mengenang hari itu.

Peristiwa ini cukup membekas di benaknya. Disebutkannya pula, "kematian yang ditimbulkan oleh bambu runcing berlangsung lambat sekali dan sangat menyiksa."

RUPANYA, Bung Karno tak pernah ingat cerita detail, detik demi detik bagaimana dirinya dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News