Bagaimana Cerita Pemilihan Presiden Pertama Indonesia?

Bagaimana Cerita Pemilihan Presiden Pertama Indonesia?
Arsip putusan rapat pemilihan Bung Karno sebagai Presiden dan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden, pada 18 Agustus 1945. Dokumen koleksi ANRI ini dipamerkan di Museum Nasinal Jakarta, 2-16 Juni 2017. Foto: Wenri Wanhar/JPNN

Tak mau berakhir tragis, tanpa berkata-kata, para serdadu Jepang itu angkat kaki.

"Setelah Jepang itu pergi aku mengeluarkan sebuah seruan untuk membentuk Barisan Berani Mati yang dengan sukarela akan mempertahankan bendera mati-matian. Peristiwa itu tak kan terlupakan untuk selama-lamanya," kenangnya.

Sejurus waktu kemudian, cerita dia, orang-orang berumur yang berkumpul di tempat keteduhan di bawah pohon-pohon kayu, perempuan-perempuan yang menggendong anak, semua maju berdesak-desak.

Fatmawati, lanjutnya, mengadakan dapur umum. Menyediakan makanan bagi ratusan orang gelombang pertama yang laksana benteng manusia melindungi Pegangsaan Timur 56.

Setelah itu, dia tak ingat pasti apa yang terjadi. Dia sakit. Lelah.

Nah, merujuk arsip yang juga sedang ikut dipamerkan di Meseum Nasional, pada 17 Agustus 1945 ada surat edaran bernomor D.K. I/20-7, yang isinya sebagai berikut:

Bersama ini kami memberi tahoekan, bahwa besok hari Sabtoe tg. 18-8-05 sesoedahnja pelantikan akan diadakan Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia di gedoeng Komonfu Pedajambon No. 2.

ATJARA:
I. Menetapkan Oendang-oendang Dasar
II. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
III. Dan lain-lain.

RUPANYA, Bung Karno tak pernah ingat cerita detail, detik demi detik bagaimana dirinya dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News