Bagaimana Nasib PAN ke Depan?

jpnn.com, JAKARTA - Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) berseberangan dengan pemerintah dan partai koalisi pendukungnya saat rapat paripurna pengambilan keputusan RUU Pemilu.
PAN tidak sejalan dengan kubu pemerintahn yang memilih paket A yang di dalamnya mencantumkan presidential threshold (PT) 20-25 persen. Lantas bagaimana nasib PAN ke depan?
Sekretaris Fraksi Partai NasDem di DPR Syarif Abdullah Alkadrie mengatakan, nasib PAN di dalam koalisi ke depan berada di tangan presiden. "Itu hak presiden," tegas Abdullah saat dihubungi JPNN, Jumat (21/7).
Hanya saja Syarif Abdullah mengatakan, di dalam berkeluarga maupun berteman ada etikanya. Namun dia menilai wajar jika di dalam satu keluarga ada perbedaan.
"Tapi, ada etika yang harus kita pegang teguh," ujar Abdullah.
Anggota Komisi V DPR itu mengatakan, ketika masuk ke satu keluarga pasti ada hal yang sesuai dan tidak dengan pemikiran. Tapi, lanjut dia, konsekuensinya ketika berada di dalam satu rumah maka harus menjaga kekompakan.
"Cuma kami berharap teman-teman koalisi bagaimana agar bisa menjaga sesama kita di satu keluarga besar itu," kata Ketua DPW Partai NasDem Kalbar ini. (boy/jpnn)
Sikap Partai Amanat Nasional (PAN) berseberangan dengan pemerintah dan partai koalisi pendukungnya saat rapat paripurna pengambilan keputusan RUU
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Putri Zulkifli Hasan Melepas 1.500 Peserta Mudik Gratis Bersama PAN
- Jalankan Instruksi Ketum PAN, Eddy Soeparno Bagikan Sembako di 11 Kabupaten/Kota di Jabar