Bagi Penderita Diabetes, Jangan Sepelekan Tidur Cukup

Bagi Penderita Diabetes, Jangan Sepelekan Tidur Cukup
Ilustrasi diabetes. Foto: Pixabay

Hubungan sebab akibat antara kualitas tidur dan kontrol gula darah memang belum jelas, tetapi para pakar beranggapan bahwa durasi waktu tidur yang singkat dan kualitas tidur yang kurang akan memicu perubahan metabolisme di dalam tubuh.

Selanjutnya, perubahan ini menyebabkan turunnya penggunaan gula darah (glukosa) di dalam otak serta respons jaringan terhadap hormon insulin. Produksi gula darah dari dalam tubuh pun akan meningkat. Hasil akhirnya, terjadi hiperglikemia atau tingginya kadar gula di dalam darah.

Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya gangguan pada hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Gangguan ini menyebabkan seseorang cenderung makan berlebihan, yang pada akhirnya makin menyulitkan kontrol gula darah.

Sebetulnya wajar saja bila seseorang mengompensasi kekurangan tidur dengan mengonsumsi ekstra kalori untuk menambah energi. Namun pada yang diabetes, hal ini akan makin meningkatkan kadar gula darah sehingga penderitanya menjadi sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil. Konsekuensinya, seseorang akan lebih sulit untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Pentingnya menjaga pola tidur

Siklus ini akan terus berputar selama akar masalahnya, yakni kualitas dan kecukupan waktu tidur, tidak diperbaiki. Salah satu cara untuk memperbaiki pola tidur adalah dengan membiasakan diri untuk selalu bangun dan tidur di jam yang sama.

Secara perlahan, tubuh akan beradaptasi dengan siklus tidur yang baru dan akan mengembangkan jam biologisnya sendiri.

Tanda bahwa tubuh sudah mempunyai jam biologis yang tetap, yakni saat Anda mampu bangun di jam yang kurang lebih sama setiap harinya tanpa bantuan alarm dan sejenisnya. Ini artinya tubuh Anda telah cukup tidur.

Bila ini terjadi pada penderita diabetes, kontrol gula darah menjadi lebih sulit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News