Bagi Warga Jakarta dan Sekitarnya, Mereka Hanya Ingin Merdeka dari Udara Buruk

Bagi Warga Jakarta dan Sekitarnya, Mereka Hanya Ingin Merdeka dari Udara Buruk
Penampakan Monas di tengah polusi udara di Jakarta, 11 Agustus 2023. (Foto: TEMPO/ Hilman Fathurrahman W)

Presiden Joko Widodo batuk-batuk.

Bukan hanya sehari atau dua hari, tapi hampir empat pekan lamanya, seperti dikatakan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi dari udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," ujar awal pekan lalu (14/08).

Kualitas udara Jakarta yang buruk juga dirasakan Sandi yang rutin berolahraga di ruangan terbuka dengan menyebut pagi hari adalah "yang paling parah".

Situs pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan kualitas udara di Jakarta buruk dalam beberapa pekan terakhir, bahkan sempat beberapa kali di posisi terburuk di dunia.

Presiden Jokowi langsung meminta  agar ada penanganan segera untuk mengatasinya, baik untuk jangka pendek hingga jangka panjang.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home," ucapnya dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin kemarin.

Pemerintah pernah digugat, apa lanjutannya?

Ironisnya, Presiden Jokowi adalah salah satu tergugat yang memilih naik banding saat kalah dalam gugatan citizen lawsuit pencematan udara Jakarta (CLS udara) yang diajukan 32 warga.  

Presiden Joko Widodo dilaporkan sudah batuk-batuk selama empat bulan. Kualitas udara Jakarta yang buruk juga dirasakan Sandi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News