Bagus Sekali, Lulusan Vokasi Makin Matching dengan Kebutuhan Industri

Bagus Sekali, Lulusan Vokasi Makin Matching dengan Kebutuhan Industri
Dirjen Diksi Kemendikbud Wikan Sakarinto. Foto: YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto melakukan kunjungan kerja ke kampus-kampus vokasi.

Di antara kampus yang dikunjungi pejabat eselon I Kemendikbud itu adalah Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), serta Program Vokasi Universitas Indonesia.

Wikan menuturkan, kunjungannya itu untuk memastikan apakah kurikulum masing-masing program studi (prodi) sudah tersambung dan cocok (link and match) dengan industri. Sebab, kalangan industri juga terlibat dalam penyusunan kurikulum prodi kampus vokasi.

“Tidak hanya disusun bersama, tetapi harus sampai pada tahap disetujui industri dan calon user lulusan. Ini adalah syarat utama dalam konsep link and match yang sekarang lagi digalakkan,” kata Wikan, Sabtu (18/7).

Wikan yang dalam kunjungan kerjanya didampingi Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud Beny Bandanadjaja itu menambahkan, kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan industri yang menuntut keseimbangan hard skill dan soft skill. Oleh karena itu, prodi vokasi juga harus menghadirkan praktisi dan ahli dari industri sebagai dosen tamu.

Selain itu, Wikan juga mengharapkan sektor industri memiliki komitmen kuat dalam menyerap lulusan kampus-kampus vokasi di Indonesia. Terlebih, kurikulum dan magang sudah dirancang bersama dan disesuaikan kebutuhan riil di dunia kerja.

“Tidak bisa tanpa kurikulum yang disetujui industri, lalu tiba-tiba mahasiswa datang minta diterima magang.” ujarnya.

Untuk diketahui, PNJ sudah cukup lama menerapkan dual system mirip di Jerman, yaitu pembelajaran dan perkuliahan diselenggarakan di dalam kawasan industri Holcim. “Jadi, mahasiswa kuliah, dan belajar sambil bekerja di dalam industri serta mendapatkan honor yang baik setiap bulannya,” terang Wikan.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mencatat hampir seluruh prodi sudah menerapkan empat paket minimal link and match.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News