Bahas RUU APBN 2015, DPR Ingin Libatkan Tim Presiden Terpilih

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Andi Timo mengatakan, Rancangan Undang-undang APBN 2015 yang telah disampaikan pemerintah akan langsung dibahas secara maraton mulai pekan depan.
"Seperti biasa, sekarang kan sudah sampai di kita, nanti bamus (Badan Musyawarah) akan rapat mengatur jadwal untuk kemudian sampai ke komisi masing-masing. Jadi kita minggu depan sudah bisa memulai pembahasan," katanya di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (15/8).
Terkait kemungkinan adanya perubahan-perubahan, Andi tidak menepisnya. Namun, secara garis besar mengenai RUU tersebut sudah secara gamblang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato penyampaian nota keuangan, Jumat.
"Tadi kan sudah disampaikan presiden. Baik garis besar, pendapatan dan belanja sudah jelas. APBN ini adalah baseline jadi dia akan memberikan ruang bagi presiden terpilih untuk lebih menajamkan," jelasnya.
Andi memastikan RUU APBN 2015 akan disahkan menjadi Undang-undang tepat waktu, bahkan bisa dimungkinkan lebih cepat.
Sementara Ketua Banggar DPR Ahmadi Noor Supit, mengatakan kemungkinan pembahasan di DPR akan dimulai Rabu 20 Agustus pekan depan.
Dia juga memastikan bakal ada perubahan dari nota yang disampaikan presiden. "Hampir pasti ada perubahan karena kita menginginkan bahwa ada pendampingan dari tim presiden terpilih," ujarnya. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR Andi Timo mengatakan, Rancangan Undang-undang APBN 2015 yang telah disampaikan pemerintah akan langsung dibahas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Muhammad Akbar Melantik Tiga Pejabat di Lingkungan PT Krakatau Steel
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- KBA Yamaha Marine Meluncurkan Mesin Tempel Baru, Dukung Pengembangan Industri Maritim
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 4 Mei 2025: Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
- Beri Pelatihan Digital Marketing, Sandiaga Uno Ingin Difabel Lebih Berdaya