Bahkan, Bom Atom Pun Kalah Dahsyat Dari Gempa Ini

Bahkan, Bom Atom Pun Kalah Dahsyat Dari Gempa Ini
Petugas membantu mengevakuasi korban gempa. Foto : AFP

Seorang pemuda 18 tahun ditemukan selamat sebelum fajar menyingsing. Dia masih sadar saat diangkat dari balik reruntuhan. Bersamaan dengan itu, pasukan pemadam kebakaran mengevakuasi seorang perempuan berusia 30 tahun dan seorang bocah perempuan berusia 9 tahun. Balita laki-laki juga menjadi salah seorang korban selamat yang dievakuasi di tahap awal penyelamatan. 

"Saya sedang menonton televisi ketika mendengar suara dentuman. Saya buka pintu dan melihat gedung bertingkat di dekat tempat tinggal saya roboh," kata Chang. 

Pria 71 tahun yang menjadi tukang ledeng itu pun bergegas menuju apartemen tersebut. Membawa peralatan tukangnya dan se­buah tangga, dia lantas ikut menyelamatkan sejumlah korban.

Korban pertama yang dia selamatkan adalah seorang perempuan. Perempuan itu berteriak-teriak panik dari balik jendela apartemennya. Chang lantas memotong terali jendela dengan peralatan tukangnya dan menyelamatkan korban. "Dia kemudian meminta saya kembali ke lokasi untuk menyelamatkan suami dan anaknya. Tapi, saya takut terjadi ledakan karena bau gas sangat menyengat," ujarnya. 

Hampir seratus korban selamat yang terluka langsung dilarikan ke rumah sakit atau klinik terdekat. Di antara jumlah tersebut, sekitar 60 orang langsung diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan. Sebaliknya, sekitar 40 yang lain terpaksa menjalani perawatan medis di rumah sakit. 

Presiden Ma Ying-jeou pun langsung melawat para korban yang dirawat di rumah sakit. Dia sempat berbincang dengan mereka dan menyampaikan keprihatinan. Sedangkan Tsai Ing-wen, presiden terpilih yang akan segera menggantikan Ma, langsung membatalkan seluruh agenda politiknya kemarin. Dia lantas berkoordinasi dengan jajarannya. Tsai juga men­janjikan bantuan dari kantong pribadi sebesar USD 29.850 (Rp 405,8 juta). 

Selain dari pemerintah setempat, pemerintah pusat dan pihak swasta pun mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Kemarin Kantor Urusan Taiwan milik Tiongkok juga menawarkan bantuan. 

"Kami siap memberikan bantuan jika diperlukan," terang juru bicara kantor perwakilan Beijing tersebut seperti dilansir kantor berita Xinhua

TAINAN - "Saya langsung merasa (tragedi, Red) 21 September kembali lagi," kata Kate Cho kepada South China Morning Post saat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News