Baju Baru dan Mobil-mobilan untuk Lebaran Tanpa Ayah

Baju Baru dan Mobil-mobilan untuk Lebaran Tanpa Ayah
BERDUKA: Istri almarhum Tohari, Suliha saat memangku putranya yang bernama Mukhamad Barok bersama Fadhilah (tengah) dan Mukhamad Mukhsin (kiri). Foto: Heru Putranto/Radar Jember

Ketika Tohari bekerja di Kalimantan, kata Suliha, biasanya suaminya pulang ke Jember setiap empat bulan sekali. Tapi saat pergi bekerja ke Bali, Tohari tidak memiliki ponsel. Demikian pula dengan keluarga yang ditinggalkan.

Jika ingin menelepon, Suliha biasanya meminjam ponsel milik teman atau tetangganya. “Terakhir kali menelepon sekitar setengah bulan yang lalu,” tuturnya.

Tohari juga selalu menanyakan kabar anak dan keluarganya. Sebab, putra ketiganya, Mukhamad Barok sering sakit.

Tapi, pembicaraan di telepon biasanya tidak terlalu lama. “Dia orangnya pendiam, tidak banyak bicara,” tambah Seno, mertua Tohari.

Tohari dikenal sebagai sosok yang giat bekerja. Merantau ke luar Jawa pun dilakoni demi membahagiakan keluarganya.

Nahas, Tohari justru bertemu ajal saat perjalanan mudik dari Bali menuju Jember. Kini, Seno tidak tahu bagaimana nasib ketiga cucunya setelah ditinggal Tohari.

“Tidak tahu lagi habis ini seperti apa. Mau lanjut sekolah atau tidak,” ujar Seno dengan nada pasrah.(gus/lin/c1/har/jpg)


Kecelakaan minibus Isuzu Elf di jalan raya kawasan Hutan Panginuman, Gilimanuk, Bali yang merenggut delapan korban jiwa, Sabtu (17/6) menyisakan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News