Bakteri di Kemasan Daging Sapi AS
Korban Sakit Terus Berjatuhan
Kamis, 02 Juli 2009 – 14:14 WIB

BAKTERI - Gambar bakteri E. coli yang terlihat lewat mikroskop, pada salah satu produk daging sapi yang diteliti oleh pihak CDC, di AS. Foto: Reuters/CDC.
WASHINGTON - Terhitung Kamis (2/7) siang WIB, atau Rabu (1/7) waktu setempat, dilaporkan setidaknya sudah 12 orang yang dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat (AS), akibat dugaan adanya bakteri Escherichia coli (E. coli) di kemasan daging sapi. Mengutip laporan petugas kesehatan setempat, sebagaimana diberitakan AP dan dirilis di Yahoo.com, dua di antara 12 korban yang dirawat tersebut bahkan telah menderita gagal ginjal (salah satu dampak terparah akibat serangan bakteri ini, Red). Salah satu contoh daging jenis ground beef produk JBS tersebut, sudah diambil sebagai sampel oleh CDC, dari kediaman salah seorang korban sakit. Berdasarkan itu pula mereka memastikan laporan, lantaran dari telisik mikroskopik memang ditemukan bakteri E. coli di dalam produk daging tersebut.
Perkembangan ini mengikuti 'kasus' dugaan keberadaan bakteri E. coli di daging sapi, khususnya produk dari perusahaan JBS Swift Beef Co., yang sudah cukup hangat dibicarakan dalam beberapa waktu belakangan. Perusahaan itu sendiri, tanggal 24 Juni lalu dikabarkan sudah menarik lebih dari 41 ribu pon produknya dari pasaran, serta Minggu (28/6) lalu menarik lagi sekitar 380 ribu pon produknya. Sementara itu, total warga yang dilaporkan sudah jatuh sakit akibat bakteri ini adalah 23 orang.
Baca Juga:
Laporan dari Center for Desease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian Penyakit AS, memang telah memastikan bahwa para korban yang jatuh sakit dan dirawat, ada hubungannya dengan daging sapi produk JBS yang mereka konsumsi. Lebih lanjut, CDC melaporkan bahwa dari hasil penyelidikan sejauh ini, sebagian besar korban sakit adalah karena mengkonsumsi daging jenis ground beef, serta banyak di antara mereka yang mengkonsumsinya 'setengah matang'.
Baca Juga:
WASHINGTON - Terhitung Kamis (2/7) siang WIB, atau Rabu (1/7) waktu setempat, dilaporkan setidaknya sudah 12 orang yang dirawat di rumah sakit di
BERITA TERKAIT
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- Otoritas Gaza Tuduh Israel Tangkap 360 Tenaga Kesehatan
- Macron Tegaskan Tak Ada Tempat untuk Kebencian dan Rasisme di Prancis
- Mati Lampu Total di Spanyol & Portugal Akibat Serangan Siber? Begini Kata Uni Eropa