Balas Dendam, Paksa Pelajar Oral Seks

Balas Dendam, Paksa Pelajar Oral Seks
Balas Dendam, Paksa Pelajar Oral Seks
Penolakan Fr membuat pelaku emosi. Pelaku kemudian mencekik leher Fr dan mengancam remaja tanggung bertubuh kecil itu untuk mengoral kemaluannya. "Kalu dak galak aku dibunuh pak, jadi tepakso," tutur Fr terisak.

Saat tersangka hendak bertindak lebih jauh, empat anggota Patroli Satuan Samapta Polresta Palembang masing-masing Briptu Radius, Briptu Jesti, Briptu Awaludin dan Briptu Tomi memergoki aksinya. "Kita awalnya makan siang di kawasan tersebut, kemudian ada warga yang melapor ada sepeda motor tidak ada pemiliknya terparkir di dekat WC kosong, saat kita mendekat ternyata ada korban yang keluar dari WC sambil berteriak minta tolong. Dia mengaku jadi korban pelecehan oleh pelaku sehingga pelaku langsung kita tangkap dan serahkan ke Polresta," ujar Briptu Radius kepada wartawan.

Tersangka sendiri awalnya membantah pengakuan korban. "Idak katek pak, dio itu macak-macak be ngaku, dak katek nian aku ni oral atau yang laen. Aku ni normal pak, ado aku ni cewek namonyo Rianti, " kilahnya.

Namun setelah didesak, tersangka mengakui dirinya memaksa korban melakukan oral seks. "Aku ngelakukenyo kareno dendem pak dengan bapak korban. Dulu bapak korban pernah ngelelepke aku ke banyu (air.red), pas musim banjir dulu. Selain itu aku jugo pengaruh film porno pak," aku tersangka.   

PALEMBANG - Entah apa jadinya nasib Fr (13) warga Kertapati, Palembang, jika petugas Patroli Satuan Samapta Polresta Palembang tak menyelamatkannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News