Balasan Setimpal Umpat Orang Tua, Terusir dari Rumah, Warisan Dihibah ke Panti

Balasan Setimpal Umpat Orang Tua, Terusir dari Rumah, Warisan Dihibah ke Panti
Balasan Setimpal Umpat Orang Tua, Terusir dari Rumah, Warisan Dihibah ke Panti. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Di usianya yang bakal sama-sama memasuki 70 tahun, pasangan suami istri, sebut Donwori dan Karin, memilih hidup ngekos daripada harus ikut ketiga anaknya yang sudah berumah tangga.

Selain sering dibentak, kakek-nenek tiga cucu itu merasa anakanaknya sering berebut warisan di kawasan Pandigiling, Surabaya.

==========================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
==========================

Dalam kondisi tubuh yang sudah tua, Donwori dan Karin datang ke Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.

Mereka ingin berkonsultasi dengan beberapa pengacara soal keputusan keduanya yang ingin menghibahkan hasil penjualan rumah kepada yayasan yatim piatu.

“Rumah dan tanahnya pas di belakang supermarket. Ya…luasannya bisa mencapai 335 meter persegi. Lumayan kalau buat parkiran maupun gudang,” kata Donwori.

Beberapa orang sudah menawar tanah itu. Bahkan ada yang menawar Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar, karena lokasinya memang sangat strategis.

“Sekarang ditempati dua anak dan mantu saya. Yang satunya, tinggal di rumah mertuanya. Saya sih enggak papa mereka tinggali. Rencananya bahkan saya bagi. Lha, tapi saya dan ibunya dimarahin terus,” kata veteran itu.

Di usianya yang bakal sama-sama memasuki 70 tahun, pasangan suami istri, sebut Donwori dan Karin, memilih hidup ngekos daripada harus ikut ketiga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News