Balik Modal Pengusaha Mal Kini Lebih Lama
’’Nanti semua lari ke omnichannel system. Calon pembeli bisa memantau apa-apa yang akan dicari di toko dengan lebih dulu melihat di online,’’ terang Stefanus.
Berdasar catatan APPBI, setidaknya ada sekitar 82 pusat perbelanjaan yang berdiri di Jakarta.
APPBI tidak mempersoalkan bila ada investor yang berencana membangun mal baru di Jakarta.
Hanya, saat ini jarang ada investor yang secara khusus ingin membangun mal sendiri.
Biasanya, investor memilih membangun pusat perbelanjaan yang digabung dengan menara perkantoran dan apartemen.
Itu merupakan imbas lamanya mencapai titik break even point (BEP) investasi pembangunan pusat belanja yang ditanamkan.
Stefanus membandingkan kondisi tersebut dengan 1990-an saat BEP dapat dicapai dalam kurun waktu empat tahun sejak mal berdiri.
’’Sekarang return on investment yang sukses banget itu sepuluh tahun. Kalau untuk sukses atau yang sedang-sedang, pasti di atas 12 tahun,’’ paparnya. (agf/c14/noe)
Pasar perdagangan melalui internet (e-commerce) sejak dua tahun terakhir berkembang pesat.
Redaktur & Reporter : Ragil
- HINT Ciptakan Parfum Aroma Futuristik lewat Teknologi AI
- Strategi Rocketindo Mendampingi Merek Asing ke Pasar Indonesia
- 2024, Sebegini Biaya Layanan Penjualan di e-commerce
- Ekonom Sarankan Garansi Pengembalian Produk di Marketplace Dikaji Ulang
- Kantongi TDPSE, Tokopedia Temui Mendag Laporkan Progres Integrasi dengan TikTok
- Fitur Sosial Media di E-Commerce Apakah Melanggar Permendag 31?