Balikpapan Dinilai tak Fokus Bina IKM
Imdaad Setuju Gandeng BUMN dan Ekspatriat
Kamis, 14 Oktober 2010 – 20:05 WIB
Imdaad di Kementerian Perindustrian. Foto: Nicha/JPNN
“Kita ambil contoh, misalnya jaringan yang sudah dibangun hanya 10 persen. Meskipun jaringannya kecil, tetapi setidaknya berhubungan dengan para industri ekspatriat, maka akan ada transfer ilmu pengetahuan, jaringan pemasaran, dan budaya,” tukasnya.
Baca Juga:
Selain itu, adanya anggaran bantuan modal IKM dari APBD kota Balikpapan tahun 2010 yang mencapai Rp3,14 miliar, Mukti yang juga merupakan perwakilan dari Bappeda Jawa Tengah menganggap nilai anggaran itu sudah lebih dari cukup. Dikatakan, untuk usaha kecil, permodalan bukanlah hal yang utama. “Industri kecil tidak perlu modal besar. Untuk start up, yang dibutuhkan adalah kemampuan, sikap, dan pengetahuan teknologi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Mukti menambahkan, IKM di Balikpapan sebaiknya jangan terlalu digiring naik ke level industri makro. “Food processing-nya harus diperhatikan. Jika ingin dipasarkan ke luar negeri, maka standar kelayakan kebersihan dan kemasannya juga harus sesuai dengan standar ekspor,” tegasnya.
Masih di tempat yang sama, dalam menanggapi kritikan tersebut, Walikota Balikpapan, H Imdaad Hamid SE yang ditemui JPNN juga menyetujui saran dewan juri di mana Pemkot akan terus berupaya untuk menggandeng perusahaan-perusahaan dan komunitas ekspatriat yang ada di Balikpapan.
JAKARTA — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dinilai tidak fokus dalam upaya pengembangan dan pembinaan industri kecil dan menengah (IKM)
BERITA TERKAIT
- Cari 2 Korban Kapal Feri Tenggelam, Tim SAR Kerahkan Teknologi Bawah Air
- Berawal dari Tangis Anak Kecil, Warga Koja Heboh pada Senin Malam
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka