Balita di Indonesia Cenderung Pendek

Balita di Indonesia Cenderung Pendek
Balita di Indonesia Cenderung Pendek
JAKARTA - Indonesia masih belum lepas dari problem kesehatan dan gizi buruk. Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa 36,8 persen balita di Indonesia memiliki tinggi badan di bawah standar. Itu menunjukkan, angka kesehatan mayoritas warga di Tanah Air masih ada di bawah standar.

Penelitian Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) menyebutkan indonesia kini mengalami ancaman gizi mikro atau yang disebut kelaparan tersembunyi hidden hunger. "Ini adalah masalah penting yang harus mendapat perhatian antara pemerintah dan swasta," ujar Koordinator Gizi PKPU Yulia Rimawati di Jakarta, Minggu (23/1).

     

Yulia mengatatakan walaupun indikasi itu menguat namun hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010 menyebutkan angka balita kurang gizi ada di kisaran 17,9 persen, nilainya turun dibanding dengan 2007� yang ada di kisaran 18,4 persen. Namun, hingga kini masalah nutrisi di indonesia masih menjadi agenda dan belum teratasi. �Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia,�� ujar Yulia

Menurutnya masalah kekurangan gizi mikro atau kelaparan tersembunyi masih sering ditemui. Permasalahan gizi mikro yang banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, yodium dan vitamin A dan ini sangat beresiko untuk anak dan ibu hamil. Salah satu upaya dalam membantu mencegah potensi timbulnya masalah gizi adalah melalui pola makan gizi seimbang termasuk kecukupan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).

     

JAKARTA - Indonesia masih belum lepas dari problem kesehatan dan gizi buruk. Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) menyebutkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News