Balita Nevaeh Austin Tak Sadarkan Diri Setelah Tertinggal Enam Jam di Dalam Bus Sekolah di Queenslad
"Kami menurunkan tim fotografi, penyelidik ilmiah, ahli forensik ke tempat kejadian supaya kami dapat mengungkap setiap kemungkinan dan apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya.
Tim penyelidik juga akan memeriksa semua orang yang datang dan pergi dari tempat penitipan anak itu sepanjang hari.
"Kami akan memeriksa lebih dari sekadar supir dan staf pendukung," katanya.
Inspektur Shadlow menyebutkan bus ini adalah milik tempat penitipan anak, begitu pula supir dan staf pendukung yang adalah pekerja di sana.
Sekolah usia dini tersebut kini ditutup oleh polisi dan tidak jelas kapan akan dibuka kembali.
"Kami telah menetapkannya sebagai tempat kejadian perkara (TKP), baik bus maupun sekolahnya," ujar Inspektur Shadlow.
"Tempat ini tidak akan beroperasi sampai kami mencabut status TKP itu, yang bisa memakan waktu beberapa hari," tambahnya.
Staf kooperatif 'sampai tingkat tertentu'
Inspektur Shadlow mengatakan staf yang terlibat menunjukkan sikap "kooperatif sampai tingkat tertentu", tapi bantuan hukum telah diminta untuk mereka.
Seorang balita berusia tiga tahun, Nevaeh Austin, adalah satu-satunya anak yang diantar oleh bus sekolah ke tempat penitipan di Central Queensland, namun tidak diturunkan dan tertinggal selama enam jam di dalam bus
- Vina Setelah 8 Tahun: Cerita yang Belum Selesai
- Dunia Hari Ini: Sekolah Milik PBB Diserang Israel, 40 Warga Palestina Tewas
- Ribuan Orang Melakukan Unjuk Rasa Menolak Tabungan Perumahan Rakyat
- Dunia Hari Ini: Politisi Inggris Disiram Milkshake Saat Berkampanye
- Dunia Hari Ini: Modi Klaim Menang Pemilu India, tetapi Tak Sesuai Harapan
- Western Australia Week 2024: Merayakan Keunggulan Budaya, Pendidikan, dan Kuliner di Indonesia