Bambu Ijuk

Oleh: Dahlan Iskan

Bambu Ijuk
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SEBELUM menghadiri ulang tahun Jenderal Luhut Pandjaitan saya ke Cibinong. Ke kebun raya bambu. Di tepian sungai Citarum.

Itulah hutan bambu yang ditangani Yayasan Bambu Indonesia.

Panjangnya 11 Km. Tentu saya tidak menyusuri sungai sejauh itu. Juga tidak mungkin: bambunya ditanam dalam sangat padat, apalagi sudah beranak pinak. Sudah jadi untaian rumpun yang padat.

Baca Juga:

Saya menuju sungai Citarum yang sedang melewati kota Cibinong. Agak di pinggirnya. Tidak menyangka sungai yang membelah kota Jakarta itu begitu hijaunya saat melewati Cibinong.

Saya ke rumah Pak Jatnika. Ia ketua yayasan. Sejak tahun 1986. Sejak zaman menteri perindustrian dijabat Hartarto –-ayah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Zaman itulah lahir Dekranas –dewan kerajinan nasional. Dilakukanlah inventarisasi: Indonesia memiliki kerajinan apa saja. Agar bisa dikembangkan.

Baca Juga:

"Dari 1.500-an jenis kerajinan yang 80 persen berbahan baku bambu," ujar Jatnika.

Maka pemerintah mencari perajin bambu unggul. Untuk mendidik perajin bambu di pusat-pusat bambu. Ketemulah Jatnika.

SEBELUM menghadiri ulang tahun Jenderal Luhut Pandjaitan saya ke Cibinong. Ke kebun raya bambu. Di tepian sungai Citarum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News