Bamsoet: Danau Toba Harus Menjadi Tujuan Pariwisata Dunia

Bamsoet: Danau Toba Harus Menjadi Tujuan Pariwisata Dunia
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (dua kiri). Foto: Humas MPR

jpnn.com, TAPANULI UTARA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengagumi keindahan Danau Toba sebagai mahakarya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Terbentuk dari letusan hebat gunung purba, menjadikan Danau Toba bukan hanya sebagai danau terluas di Indonesia, melainkan juga sebagai danau kaldera terbesar kedua di dunia.
Memiliki panjang sekitar 87 km, lebar sekitar 27 km, dan ketinggian 904 meter di atas permukaan laut, serta kedalaman mencapai 505 meter, membuat siapa pun yang melihat keindahan Danau Toba akan berdecak kagum.

"Sebagai bagian dari 10 destinasi Bali Baru, kawasan Danau Toba sudah mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun pengucuran dana dan fasilitas lainnya. Tinggal pemerintah daerah harus turun aktif memberikan pelatihan dan pemberdayaan kepada masyarakat setempat," kata Bamsoet usai mengunjungi Danau Toba, di Tapanuli Utara, Jumat (7/2).

"Karena kunci penting pengembangan pariwisata tak hanya terletak dari infrastruktur yang bagus, melainkan juga kenyamanan yang diberikan masyarakat setempat selama turis berada disana," imbuhnya.

Bamsoet yang diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina Komite Masyarakat Danau Toba ini menjelaskan, pengembangan kawasan Danau Toba tak bisa dilakukan pemerintah pusat sendirian. Mengingat kawasan Danau Toba berada dalam wilayah administrasi delapan kabupaten, yakni Samosir, Toba Samosir, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Simalungun, dan Pakpak Bharat.

Butuh kerja sama, gotong royong dan kesadaran dari masing-masing pemerintah daerah yang juga didukung Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

"Jadikan Danau Toba sebagai pemersatu masyarakat Sumatera Utara. Walalupun berbeda suku, agama, maupun etnis, namun semua bersatu mengembangkan kawasan Danau Toba untuk kesejahteraan dan kemaslahatan bersama. Jangan sampai keindahan Danau Toba terkoyak akibat ulah manusia tak bertanggungjawab maupun eksploitasi yang tak mempertimbangkan kondisi alamiah lingkungan," jelas Bamsoet.

Khusus untuk pengembangan pariwisata, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini mendorong pengembangan kawasan Danau Toba menjadi destinasi pariwisata yang muslim friendly, tanpa meninggalkan jati diri dan kekhasan kultural budaya setempat. Konsep muslim friendly dalam pariwisata yakni lebih kepada menyediakan berbagai kebutuhan utama umat muslim seperti ketersediaan makanan halal serta akses peribadatan di berbagai hotel dan destinasi pariwisata.

Bamsoet menilai kawasan Danau Toba sudah mendapat perhatian yang luar biasa dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News