Bamsoet Dorong Peningkatan Kemandirian Pangan di Banjarnegara
Hadir antara lain Ketua Paguyuban Mantan Kades dan Perangkat Desa Kecamatan Punggelan Rokhim serta ratusan mantan Kades dan perangkat desa Kecamatan Punggelan Banjarnegara.
Ketua DPR RI ke-20 itu memaparkan, faktor kedua yang ditengarai menjadi kendala dalam upaya swasembada pangan adalah jumlah petani yang justru semakin menurun.
Profesi petani dari tahun ke tahun kian menyusut.
Regenerasi petani tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena generasi muda tidak terlalu tertarik menjadi petani.
"Rendahnya minat generasi muda menjadi petani, berbanding lurus dengan rendahnya pendapatan. Merujuk pada data BPS per Juli 2023, rata-rata pendapatan petani hanya mencapai Rp 2 juta per bulan, terendah dibanding sektor lainnya," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI itu menerangkan, apabila tidak ada upaya serius untuk mengatasi adanya ketimpangan antara produksi pangan dan kebutuhan pangan, maka bangsa Indonesia tinggal menunggu waktu terjadinya krisis pangan.
Persoalan ini tidak hanya menjadi kekhawatiran di Indonesia. Krisis pangan bahkan diproyeksikan menjadi tantangan komunitas global menjelang tahun 2040 hingga 2050 mendatang.
Untuk mengatasinya, diperlukan langkah-langkah strategis yang terintegrasi dari segenap pemangku kepentingan.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan saat ini persoalan kemandirian pangan masih menjadi persoalan bangsa Indonesia.
- Lestari Moerdijat Sebut Banyak Hal Menguntungkan Jika Kesetaraan Gender Diwujudkan
- Terima Forum Aktivis Nasional, Bamsoet Dukung Ajang Tribute to Akbar Tandjung
- Syarief Hasan Tekankan Pentingnya Diversifikasi Produk untuk Genjot Ekspor Pertanian
- Triwulan I 2024, Ekonomi Provinsi Sumsel Tumbuh Sebegini
- Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan
- Tindak Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Wakil Ketua MPR Merespons Tegas!