Bamsoet: Jihad Melawan Narkoba Tidak Boleh Berhenti

Bamsoet: Jihad Melawan Narkoba Tidak Boleh Berhenti
Ketua MPR RI saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti Narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya yang berhasil menangkap sekaligus mengungkap jaringan peredaran Narkoba asal Iran - Timur Tengah yang beroperasi di Indonesia.

Pandemi Covid-19 tidak lantas membuat kinerja aparat kepolisian menurun. Namun tetap semangat menjalankan tugas dan kewajibannya demi menegakan hukum, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Terbukti dari dua operasi yang dilakukan di Tangerang Selatan pada 16 Juni 2020 dan di Depok 27 Juni 2020, Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 11,8 Kg barang bukti Narkotika berjenis Sabu asal Iran. Plus berbagai Narkoba dalam bentuk lainnya dengan jumlah total mencapai 1 ton hasil tangkapan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri selama Mei - Juni 2020.

"Jihad memberantas Narkoba tak boleh kendur sampai kapan pun, bahkan di saat pandemi Covid-19. Mengingat bisnis haram Narkoba bukan hanya mempertaruhkan nyawa lebih dari 260 juta rakyat Indonesia, melainkan juga mempertaruhkan masa depan Indonesia. Ditambah potensi perputaran uang yang luar biasa, mencapai triliunan rupiah per tahunnya, sehingga perang melawan Narkoba bisa jadi akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Karenanya aparat penegak hukum tak boleh kendur," ujar Bamsoet usai menghadiri acara pemusnahan barang bukti Narkoba di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Mantan Ketua DPR RI mengungkapkan, berdasarkan data United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC/Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Narkoba dan Kejahatan), sejak 2009 hingga 2018 tercatat sudah ada 803 jenis Narkoba baru yang beredar di seluruh dunia. 74 jenis di antaranya sudah masuk Indonesia.

“Ini membuktikan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu pasar utama peredaran Narkoba. Kerja sama penegak hukum lintas negara sangat penting diperkuat. Karena aktivitas para bandar tak hanya berada tunggal dalam satu negara saja,” ungkap Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan tak menutup kemungkinan, masuknya Narkoba dari luar negeri yang diselundupkan melalui berbagai jalur ke Indonesia, juga merupakan bagian dari invansi senyap berbagai pihak yang tak ingin melihat Indonesia maju menjadi kekuatan ekonomi, sosial, dan politik dunia. Karena itu yang dihancurkan pertama kali adalah generasi muda bangsa dan berbagai lapisan penduduk melalui jeratan Narkoba.

"Kejahatan peredaran Narkoba pun tak berdiri sendiri. Melainkan diikuti kejahatan lainnya, seperti perampokan, pencucian uang, perdagangan orang, hingga pembunuhan. Pemberantasannya pun tak cukup hanya dengan regulasi, melainkan harus dengan aksi nyata. Sebagaimana sudah ditunjukan oleh personel kepolisian di Polda Metro Jaya," tandas Bamsoet.

Menurut Bamsoet, jihad memberantas Narkoba tak boleh kendur sampai kapan pun, bahkan di saat pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News