Bamsoet: Kemampuan Lulusan Vokasi Harus Sesuai Kebutuhan Lapangan Kerja

Dalam kaitan itulah, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini berpandangan, keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi jangan sekali-kali diukur dari perspektif penyedia layanan pendidikan (supply driven) seperti banyaknya lulusan penerima ijazah, banyaknya penerima sertifikat, tingginya nilai ujian, atau sejenisnya. Keberhasilan pendidikan vokasi dan profesi harus diukur berdasarkan perspektif penerima kerja. Misalnya, serapan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, peningkatan penghasilan, kepuasan stake-holder, dan sejenisnya.
"Pendidikan yang berorientasi terhadap kebutuhan dapat diwujudkan dengan mengembangkan mekanisme koordinasi sistemik antara penyedia pendidikan, pemerintah, para pemegang kebijakan perekonomian, lembaga sertifikasi profesi terkait, dan para penerima kerja sebagai pengguna. Jika perubahan orientasi ini dapat dilakukan, maka saya tidak akan mendengar lagi anomali bahwa pendidikan vokasi dan profesi malah cenderung lebih menghasilkan pengangguran dibanding mengatasi pengangguran," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Bamsoet menjelaskan, salah satu dampak Revolusi Industri 4.0 adalah terbentuknya pasar hiperkompetitif.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh