Bamsoet Kutuk Keras Aksi Biadab Peledakan Bom di Surabaya

Bamsoet Kutuk Keras Aksi Biadab Peledakan Bom di Surabaya
Ketua DPR Bambang Soesatyo. Foto: Humas DPr for JPNN.com

Belum usai luka rusuh napi teroris di Rutan Mako Brimob beberapa hari lalu, kini serangan teroris kembali terjadi lagi di Surabaya. Indonesia sudah masuk darurat terorisme. Negara jangan lagi memberikan ruang bagi terorisme tumbuh subur di Tanah Air.

DPR meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan aparat Kepolisian segera mengusut tuntas motif dan pelaku pengeboman secara professional, objektif dan seksama. Penjagaan di tempat-tempat ibadah juga perlu lebih ditingkatkan lagi, mengingat serangan terhadap tempat ibadah merupakan serangan terencana.

Bamsoet juga meminta TNI harus bersatu membantu Polri dalam menumpas jaringan terorisme. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai badan yang bertugas mengatasi masalah terorisme, harus lebih aktif dan tegas mengantisipasi pergerakan terorisme.

“Saya atas nama DPR dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Saya juga meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan serangan bom yang terjadi,”katanya.

Menurutnya, persoalan yang terjadi bukanlah konflik antar-agama. Tapi perbuatan orang-orang biadab tanpa perikemanusiaan yang tidak peduli Anda beragama Kristen, Budha bahkan Islam sekalipun. Mereka bunuh tanpa ampun. Mereka seakan menikmati jeritan para korban dan tangisan anak-anak.

“Mari rapatkan barisan. Kinilah saatnya kita berjihad membela negara. Saya meminta masyarakat turut aktif berpartisipasi melaporkan kepada aparat keamanan setempat jika menemukan atau mengetahui hal-hal yang mencurigakan,” katanya.

Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan masyarakat juga jangan mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya. “Semuanya saya minta tetap tenang dan memercayakan sepenuhnya masalah pengamanan kepada aparat Kepolisian,” katanya.(fri/jpnn)


Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan TNI harus bersatu membantu Polri dalam menumpas jaringan terorisme.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News