Bamsoet Serukan Jihad Melawan Korupsi

Bamsoet Serukan Jihad Melawan Korupsi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo membuka rangkaian acara Peringatan 20 Tahun Reformasi, di lobi Nusantara V, gedung DPR, Jakarta, Senin (7/5). Foto: Humas DPR

Lebih lanjut, dia merasa bersyukur perjuangan yang panjang akhirnya membuahkan transisi dalam demokrasi Indonesia.

Menurutnya, tugas berikutnya adalah melanjutkan konsolidasi agar demokrasi menjadi jalan yang lapang untuk menciptakan kemakmuran dan keadilan sosial.

Dia mengingat 20 tahun lalu, di area gedung DPR ini para mahasiswa dan berbagai elemen bangsa menorehkan sejarah membawa negara ke arah demokrasi. Berbagai agenda reformasi akan terus dijalankan.

"Kita tidak boleh berhenti hanya pada demokrasi prosedural, tetapi harus berikhtiar memberi makna pada substansi demokrasi,” jelasnya.

Bamsoet mengajak para elite politik maupun tokoh publik bisa menumbuhkembangkan kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. Karena apa yang dilakukan masyarakat, tak terlepas dari pengaruh para elite yang menjadi panutan.

Demokrasi membuka peluang kepada siapa pun untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan. Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran bersaing secara sehat.

“Kita harus siap meraih kemenangan dan siap pula menerima kekalahan. Jika tidak, demokrasi kita akan rusak dan perpecahan antaranak bangsa sangat mungkin terjadi,” tutur Bamsoet.

Acara Peringatan 20 Tahun Reformasi mengambil tema ”Kembali ke Rumah Rakyat” diisi berbagai kegiatan antara lain, Diskusi Publik Kiprah Aktivis '98 sebagai Anggota DPR, Pameran Foto Reformasi, Diskusi Publik Anak Muda di Era Reformasi, Panggung Puisi dan Musik, dan Peringatan Malam Refleksi 20 Tahun Reformasi, digelar pada 7-21 Mei.(boy/jpnn)


Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku heran karena belum terlihat tanda-tanda kemajuan dalam pemberantasan korupsi setelah 20 tahun perjalanan reformasi.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News