Bandar Narkoba Gigit Jari, Aset Harta Kekayaannya di 6 Kota Disita BNN
Namun, belum dipastikan apakah aset-aset tersebut punya keterkaitan dengan perkara yang sedang ditangani.
Yang jelas, sebagian dari aset itu merupakan warisan almarhum Edi, mertua Aldo. Wisnu mengatakan, tersangka sudah lama menumpuk kekayaan dari hasil bisnis narkoba.
Sebab, dia sudah bekerja untuk Edi selama lebih dari sepuluh tahun. "Karena sudah tahu bisnis yang dijalani (Edi, Red), akhirnya dinikahkan sekalian dengan anaknya yang Erlin itu," tutur Wisnu.
Aldo dan Erlin menikah pada 2011. Sejak saat itu, pria dari Medan, Sumatera Utara, tersebut diberi peran lebih. Sebab, Edi sudah sakit-sakitan.
Akhirnya, kendali bisnis diambil alih Aldo setelah Edi meninggal. Salah satunya pengiriman narkoba dari Malaysia pada 21 Desember 2018.
Wisnu yakin bahwa aset-aset yang sedang diselidiki memiliki keterkaitan dengan aliran uang hasil penjualan narkoba.
Namun, masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk pembuktiannya. "Nanti dimintakan penetapan pengadilan untuk dilakukan penyitaan," jelasnya. (adi/c11/eko/jpnn)
PPATK menemukan sejumlah aset di Malaysia milik bandar narkoba bernilai triliun rupiah.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Bea Cukai dan BNN Bersinergi Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Jateng, Ini Hasilnya
- Chandrika Chika Cs Bakal Menjalani Rehabilitasi di Lido
- Polisi Bawa Chandrika Chika ke BNN Untuk Asesmen
- Aset Kripto di LHKPN 2 Pejabat Bidang Keuangan Mencurigakan, KPK Bergerak
- Menko Polhukam Buka Data soal Judi Online di Indonesia, Jangan Kaget
- Kepala BNN Sebut Bandar Narkoba Mulai Mengubah Modus Pengedaran, Begini Caranya