Bang Edi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Namanya mentereng dengan gelar profesor doktor. Lebih mentereng lagi, karena dia menyandang gelar bangsawan Commander of the Order of British Empire (CBE) dari Inggris yang membuatnya berhak menyandang gelar Sir.
Akan tetapi, bagi orang-orang terdekatnya, ia lebih dikenal sebagai Bang Edi yang sederhana dan suka menonton sepak bola—terutama ketika Manchester United bermain--dan mendengarkan musik.
Itulah Azyumardi Azra yang meninggal dunia Minggu (18/9) di Malaysia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (20/9).
Belum pernah kita saksikan rasa kehilangan yang begitu besar terhadap kematian seorang intelektual seperti yang kita saksikan terhadap almarhum Bang Edi.
Kita sudah pernah kehilangan beberapa intelektual besar, seperti Noercholish Madjid, dan Abdurrahman Wahid dari kalangan cendekiawan muslim.
Dari kalangan kampus kita pernah kehilangan cendekiawan besar seperti Soedjatmoko, Umar Kayam, dan beberapa lainnya.
Kita merasakan kehilangan yang besar ketika para intelektual itu pergi. Ada rasa kekosongan, ada waktu yang kosong, empty time, yang ditinggalkan oleh para intelektual itu.
Azyumardi secara harfiah sudah meninggal dunia, tetapi legasi pemikirannya akan tetap hidup.
Azyumardi Azra secara harfiah sudah meninggal dunia, tetapi legasi pemikirannya akan tetap hidup.
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Ada Ancaman Pembunuhan terhadap Dedi Mulyadi, Ini Respons Polisi
- Dari Jepara ke Dunia, Natural Wood Sukses Tembus 25 Negara
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Bela Dasco, Iwan Sumule: Media Jangan Berhalusinasi Merusak Nama Baik
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers