Bang Neta: Bagaimana Senjata Pelaku Penyerangan Bisa Masuk ke Mabes Polri?
Neta memprediksi, para teroris ingin menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan Mabes Polri di era Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Di saat Polri sedang sibuk melakukan penggerebekan ke sarang teroris di berbagai tempat, justru markas besarnya malah kebobolan dari dalam.
"IPW menilai, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri masih dalam tingkatan peringatan atau ujicoba, bahwa akan ada serangan besar yang akan dilakukan bos teroris," katanya.
Neta mengingatkan Polri harus segera mencari dan menangkap bos teroris tersebut.
Sebab, bagaimana pun baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri ada pihak yang mengendalikan dan tidak mungkin pelaku bekerja sendiri.
"Dalam kasus serangan di Mabes Polri pihak kepolisian perlu menjelaskan, apa jenis senjata yang digunakan pelaku, benarkah Airsoft Gun? Benarkah pelaku berhasil melepaskan enam tembakan? Bagaimana senjata itu bisa masuk ke dalam Mabes Polri? Dengan siapa pelaku bertemu di dalam Mabes Polri, sehingga pelaku bisa mendapatkan senjata dan melakukan serangan dari dalam," katanya.
Melihat mulusnya strategi serangan di Mabes Polri ini, kata Neta bukan mustahil kelompok teror sedang menyiapkan serangan baru yang lebih besar.
Inilah yang perlu diantisipasi semua pihak, agar rencana serangan bisa dipatahkan.
Neta S Pane menilai Polri perlu menjelaskan apakah benar senjata pelaku teror berjenis airsoft gun dan bagaimana bisa masuk ke Mabes Polri.
- Jelang World Water Forum, 1.532 Personel Korlantas Polri BKO ke Bali
- Ratusan Korban Investasi Bodong Berdemonstrasi di Mabes Polri, Nih Tuntutannya
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- 4 Jenderal Polri & Wartawan Kompak Berbagi Kebaikan saat Ramadan
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama