Bang Neta Sebut Ada Ketentuan Diskriminatif di Internal Polri, Singgung soal Membuntuti

"Jangan sampai terjadi, penugasannya cuma membuntuti tetapi orang yang dibuntuti malah dieksekusi mati, sehingga terjadi masalah berkepanjangan dan ruwet," paparnya.
Lebih lanjut Neta mengatakan masalah yang dihadapi Polri sekarang ini tidak bisa disamakan dengan era kapolri-kapolri sebelumnya. Apalagi, disamakan dengan era Kapolri Widodo Budidarmo di tahun 1974-1978.
Saat ini, ujar Neta, bangsa Indonesia sangat berat menghadapi isu ideologi, agama, radikalisme, sparatisme, dan terorisme.
Artinya, sikap, perilaku, kinerja, dan strategi jajaran kepolisian jangan sampai menimbulkan masalah baru yang bisa menjadi penghambat kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk itu IPW berharap, siapa pun kapolri baru yang menjadi pilihan presiden harus mampu menjawab what, why, how, dan menerapkan strategi terbaik dalam memimpin 400.000 personel Polri dan meredam isu pertentangan agama, radikalisme, sparatisme, dan terorisme.
"Bagaimanapun bangsa ini memerlukan kapolri yang mampu wewujudkan harapan masyarakat dan bukan hanya mampu mewujudkan keinginan satu orang, satu golongan atau kelompok tertentu," kata Neta. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Jelang pergantian kapolri, Neta S Pane IPW membeber sejumlah permasalahan yang dihadapi Polri.
Redaktur & Reporter : Boy
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH