Bang Saleh Daulay Meragukan Janji Donald Trump

Bang Saleh Daulay Meragukan Janji Donald Trump
Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

Cuomo menilai pemerintah federal sangat lambat dalam memberikan respons terhadap pandemi yang melanda negeri Paman Sam tersebut.

“Itu baru kebutuhan di satu negara bagian. Di negara-negara bagian lain juga sangat membutuhkan alat yang sama. Itulah sebabnya, di awal April kemarin Presiden Trump meminta enam perusahaan besar memproduksi ventilator," ucapnya.

Keenam perusahaan itu masing-masing General Electric Co, Hill-Rom Holdings Inc, Medtronic Plc, Resmed Inc, Royal Philips N.V. dan Vyaire Medical Inc.

"Produksi ventilator di AS katanya lagi ditingkatkan dan dipercepat, tetapi beberapa waktu lalu, Presiden Trump sempat mengeritik Manager General Motor yang dinilai lambat memproduksi ventilator. Selain itu, produksinya di bawah dari jumlah yang dipesan," tuturnya.

Menurut mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah ini, kritikan-kritikan Trump disampaikan secara terbuka. Antata lain lewat akun Twittermya @realDonaldTrump.

Lebih lanjut Daulay mengatakan, Indonesia dinilai tidak masalah meminta bantuan AS. Namun tidak boleh berhenti dengan hanya berharap kepada AS, mengingat kondisi di Negeri Paman Sam tersebut.

Daulay menyarankan Indonesia sebaiknya juga berupaya mencari ventilator dari negara lain. Sebab, sampai saat ini banyak negara membutuhkan dan sedang mencari ventilator.

“Kalau kesan yang saya tangkap dari pernyataan pejabat AS, Indonesia akan dibantu bersama beberapa negara Amerika Latin lainnya. Namun, negara-negara tersebut tetap membayar sesuai harga yang ditetapkan," katanya.

Saleh Partaonan Daulay tidak yakin Presiden AS Donald Trump mau memberikan bantuan ke Indonesia berupa ventilator untuk pasien virus corona COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News