Bang Zul, Sang Pemecah Takdir NTB

Bang Zul, Sang Pemecah Takdir NTB
Fadlin Guru Don. Foto: Dokpri for JPNN.com

Demi mewujudkan perubahan maka, sejatinya pemuda harus ikut andil dalam merespon perubahan. jika mereka bersikap apatis maka dipastikan akan sulit kita temukan pemuda seperti Sultan Syahrir yang dengan berani memaksa Soekarno-Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Di tengah krisis kepercayaan masyarakat kepada pemuda saat ini, justru pemuda di NTB terlihat berbeda. Animo dan hasrtanya untuk ikut memeriahkan pilkada tahun ini sangat tinggi. Ada satu kesamaan misi untuk secara bersama-sama membangun, sehingga NTB menjadi propinsi yang layak diperhitungkan oleh daerah lain. Sekiranya penulis bisa berkesimpulan bahwa pemuda NTB adalah luar biasa.

Adu Penalti Dua Putra Pulau Sumbawa

Keberhasilan putra asli Pulau Sumbawa dalam mengambil alih kepemimpinan NTB dari tangan suku sasak Lombok sangat menarik untuk dibahas. Ada dua putra terbaik pulau Sumbawa yang ikut serta dalam parcaturan politik NTB. Sebut saja Zulkieflimansyah dan Mori Hanafi.

Mereka masing-masing berada diujung barat dan timur pulau sumbawa. Banyak yang menganggap bahwa Kolaborasi Bang Zul dan Rohmi adalah duet maut dua Doktor yang diyakini bisa menciptakan perubahan baru di NTB, ditambah lagi dengan tagline melanjutnya ikhtiar kepemimpinan Tuan Guru Bajang yang belum tuntas. Sedangkan paket Ahyar-Mori yang mencerminkan keseimbangan keterwakilan etnis di NTB, mengedepankan persatuan, dan mengedepankan aspek pemerataan pembangunan sebagai upaya pemersatu sesama warga NTB.

Upaya memperkenalkan kedua sosok ini sangat masif dibangun oleh sejumlah kalangan, baik oleh kelompok-kelompok elite maupun masyarakat biasa. Tidak lepas juga dari para akademisi, tim sukses, dan pemerhati pulau Sumbawa. Masing-masing pendukung terus berusaha maksimal dalam meminang hati pemilih, terutama dilumbung-lumbung suara yang ada di kabupaten/kota pulau Sumbawa.

Suara di Sumbawa Besar dan Kabupaten Sumbawa barat sudah barang tentu dimiliki oleh Bang Zul, maka menurut penulis tidak perlu untuk dibahas. Tetapi di Kabupaten/Kota Bima dan Kabupaten Dompu menjadi batu uji utama dari kehebatan kedua putra terbaik pulau Sumbawa ini.

Sesungguhnya Bang Zul bagi publik “Suku Mbojo” adalah orang baru yang bisa dibilang hanya datang bertamu, ketimbang ketenaran dari figur putra asli Bima Bang Mori Hanafi. Walau demikian, Bang Zul telah sampai pada puncak perhitungan sementara berada pada ururan suara terbanyak nomor kedua dari saudara sepulaunya Mori Hanafi, yang menempati posisi pertama. Selisih keduanya tidak begitu signifikan, kisarannya hanya sekian persen saja. Jika kita perhatikan bahwa di beberapa kecamatan yang ada Bima-Dompu ada yang diungguli oleh pasangan Zul-Rohmi. Ini memperkuat bahwa politik tidak selalu berbanding lurus dengan dukungan elektoral dan etnis.

Jika pilkada di tahun 2017, semua orang menyebut nama Anies Baswedan, maka tahun ini masyarakat NTB hampir semua menyebut nama Dr. Zulkieflimanyah atau Bang Zul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News