Bangga, Luhut Binsar Mengumumkan Presiden Jokowi Sudah Teken Perpres

Bangga, Luhut Binsar Mengumumkan Presiden Jokowi Sudah Teken Perpres
Presiden Jokowi menanam pohon mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Desa Muntai Barat, Bantan, Bengkalis, Riau, Selasa (28/9). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Luhut Pandjaitan menegaskan Indonesia telah siap mengurangi emisi antara 41-50 persen. “Dengan syarat adanya dukungan internasional yang cukup," sambungnya.

Luhut menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat tindakan-tindakan adaptif serta program konservasi mangrove dan gambut.

"Kami telah melaksanakan berbagai program untuk memperkuat ketahanan pesisir seperti pelaksanaan adaptasi berbasis ekosistem dalam pengembangan kawasan pesisir, manajemen mangrove terintegrasi, serta pengendalian pencemaran laut," katanya.

Pemerintah Indonesia telah mengkomunikasikan strategi pembangunan rendah emisi jangka panjang kepada UNFCCC

"Yang akan memungkinkan Indonesia mencapai puncak emisi gas rumah kacanya pada tahun 2030 dan dengan cepat mengurangi tingkat emisinya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau sebelumnya," jelasnya.

Menurut Luhut, mandeknya negosiasi kerja sama internasional dalam Pasal 6 Paris Agreement, dapat menghambat negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam memobilisasi pendanaan untuk target iklim yang lebih ambisius, selain kurangnya pendanaan karbon dari negara maju.

Namun demikian, Indonesia tidak akan tinggal diam dan menunggu hingga Pasal 6 dapat diberlakukan.

"Dengan bangga kami ingin menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo baru saja menandatangani Perpres yang menetapkan kerangka nasional dalam melaksanakan NDC serta instrumen penentuan harga karbon,” katanya.

Luhut Binsar Pandjaitan berpidato di sesi Ministerial Talks COP26 di Glasgow, Skotlandia, menyebut Presiden Jokowi sudah menandatangani Perpres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News