Bangkok Kembali Lockdown Akibat Penularan Varian Delta dan Alpha yang Meningkat

Bangkok Kembali Lockdown Akibat Penularan Varian Delta dan Alpha yang Meningkat
Kawasan Persimpangan Ratchaprasong yang biasanya ramai di Bangkok tampak sepi di hari pertama pembatasan baru berkenaan dengan COVID-19. (AFP: Guillaume Payen/Anadolu Agency)

Dengan menggunakan masker, para polisi menghentikan kendaraan yang masih lewat.

Warga dilarang berkumpul lebih dari lima orang, sementara jaringan transportasi publik dihentikan mulai jam 9 malam.

Supermarket, bank, restoran, apotek, dan toko elektronik di mall masih boleh beroperasi sementara toko-toko lain sudah tutup.

Senin kemarin, Pemerintah Thailand mengatakan sudah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac buatan Tiongkok sebagai dosis pertama dan AstraZeneca untuk dosis kedua.

Tidak ada penjelasan mengapa keputusan untuk melakukan kombinasi vaksin tersebut.

Namun pengumuman itu muncul setelah seorang pejabat mengatakan hampir 900 petugas kesehatan, mayoritas yang mendapatkan vaksin Sinovac, saat ini positif COVID.

Pihak berwenang menambahkan staf medis yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac akan mendapat vaksin penguat atau 'booster', AstraZeneca atau Pfizer.

Kemarahan atas pembatasan baru

Pemerintah Thailand di bawah Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha sudah mendapat banyak kritikan tajam dalam penanganan pandemi, mulai dari pembelian dan program vaksinasi sampai 'lockdown' yang diberlakukan.

Lebih dari 10 juta orang di ibu kota Thailand, Bangkok kembali harus membatasi pergerakan mereka karena meningkatnya penularan COVID akibat varian Alpha dan Delta

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News