Bangkok Kembali Lockdown Akibat Penularan Varian Delta dan Alpha yang Meningkat
"Pemerintah memutuskan untuk menerapkan lockdown, namun mereka tidak memiliki langkah untuk membantu yang mengalami kesulitan ekonomi sama sekali," kata pemilik restoran di Bangkok, Arphawan Larangam.
Sementara warga lainnya merasa Pemerintah Thailand terlambat
"Pemerintah melakukan segala sesuatu dengan lambat. Bila mereka betul-betul ingin melakukan lockdown, mereka sudah harus melakukan lebih awal," kata Jit, seorang mahasiswa.
Pandemi ini sangat mempengaruhi warga paling miskin di Thailand, khususnya yang tinggal di kawasan kumuh di Bangkok, karena tak mungkin menjaga jarak.
Antrean panjang terlihat saat warga menunggu untuk menjalani tes di klinik yang memberikan tes gratis.
Bahkan media lokal menunjukkan warga harus berteduh di bawah jalan tol di distrik Khlong Toei, lokasi pemukiman kumuh terbesar.
Warga berteduh di situ untuk menunggu hasil tes negatif sebelum mereka bisa kembali ke rumah masing-masing.
Sebuah kuil Buddha di pinggiran kota Bangkok menyediakan jasa pemakaman gratis bagi keluarga yang tidak bisa membayar biaya pemakaman.
Lebih dari 10 juta orang di ibu kota Thailand, Bangkok kembali harus membatasi pergerakan mereka karena meningkatnya penularan COVID akibat varian Alpha dan Delta
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka